Hei kamu, bisakah kamu dengar suaraku? Suaraku begitu parau
ketika aku mnulis ini, entah apa yg mmbuatku gelisah seperti saat ini, padahal
di hari sebelumnya aku baik* saja, bhkan bisa dibilang siap untuk mngakui
sesuatu. Apa karena kjadian yg semalam itu? Aku tidak menyalahkanmu, tapi apa
dayaku, ketika aku sedang membicarakan masalah yg serius dan diluar btas
kesadaranku untuk melakukan itu, aku hanya mendapat respon yg yah Cuma itu aja,
sungguh diluar dugaanku , ingin rasanya aku berteriak lantang, “ Hai kamu,
tidak mengertikah sesungguhnya apa yg akukatakan ini benar adanya? Ini dri
lubuk hatiku yg paling dalam. Mengapa tanggapanmu hnya datar seperti itu? “ .
Jika malam itu aku sedang sendiri, mgkn akan ada beda cerita ttg kjadian
slnjutnya stelah itu.
Aku hargai tentang jwbnmu, mskipun aku terlihat kuat didepanmu, tp bisakah kmu menerawang lebih jauh ttgku? Aku hanya seseorang yg rapuh karenamu,.
Org mgkn akan menilai aku lebay atau apalah itu ktika aku menceritakan kejadian yg sbenernya antara aku dan kmu, tp biarlah memang ini knyataannya. Aku ingin menangis, tapi bole aku bertanya padamu? Aku ingin menangis di pundakmu, Aku ingin mencurahkan seleuruh isi hatiku ke kmu, supaya kmu tau betapa aku menyayangimu, betapa aku serius untuk berhubungan denganmu, bukan hanya sekedar untu dekat denganmu, Wajar bila seorang wanita ingin seperti itu, sebgian besar org jg akn berpikiran yg sama dgku. Pada siapa aku akan cerita ttg smua ini? Ketika ku biarkan jari*ku menari-nari di keyboard laptopku ini, menurutku disinilah aku bisa mencurahkan segala isi hatiku, lwat tulisan ini.
Aku ingin kamu membacanya, aku ingin kamu tau apa yg trjadi dgu stelah malam itu
di hari sebelumnya aku berencana untuk mengajakmu lebih dekat. Ku persiapkan konsep pembicaraan denganmu dg baik, sebaik dan semaksimal mgkn. Tp ktika itu kmu sedang punya mood yg baik, oke aku mencoba mnjadi seseorang yg mengertimu, aki menunggumu hingga kmu kmbali sperti biasa, bkn mjadi seseorg yg cukenya luar biasa, aku tidak terbiasa dg sikapmu yg sperti itu..
Saat kmu kmbali mmberi kabarpdaku, aku mulai brsemangat untuk memulai konsep yg sudah kurencanakan dg baik itu, step by step aku lakukan sesuai dg rencana, Awalnya baik dan lancar, tp ktika aku sudah memasuki inti dri konsepku, semua harapan akhir dri konsepku hancur berantakan, sungguh aku tidak menyangka ktika hal itu yg akan terjadi, ya mgkn aku egois hanya berfikiran yg senang* saja, sekali lagi bukan aku menyalahkanmu, tap itu murni slahku, mengapa aku tidak berpikiran ttg kmungkinan terburuk yg akan terjadi mengenai smua rencanaku.
Tapi yasudahlah semua sudah terjadi, tak ada yg bisa ku perbuat lagi..
Untuk kmu yg pernah dituliskan temanku dg “Pria Berinisial” ,satu hal yg harus kamu tau, aku mulai menyukaimu sejak awal kita bertemu, sungguh cerita yg indah ktika akhir* ini aku bisa lebih dekat denganmu, meskipun pada akhirnya saat ini aku sudah melakukan hal bodoh terhadapmu, yah... satu pesanku, semoga ikatan pertemanan kita yg sudah kita jalin selama ini tidak akan berubah kondisinya setelah kejadian itu, cukup itu saja dariku,..
Untuk sekali ini aku ingin mengatakan yg sejujurnya bahwa “Aku menyayangimu “ =))
Aku hargai tentang jwbnmu, mskipun aku terlihat kuat didepanmu, tp bisakah kmu menerawang lebih jauh ttgku? Aku hanya seseorang yg rapuh karenamu,.
Org mgkn akan menilai aku lebay atau apalah itu ktika aku menceritakan kejadian yg sbenernya antara aku dan kmu, tp biarlah memang ini knyataannya. Aku ingin menangis, tapi bole aku bertanya padamu? Aku ingin menangis di pundakmu, Aku ingin mencurahkan seleuruh isi hatiku ke kmu, supaya kmu tau betapa aku menyayangimu, betapa aku serius untuk berhubungan denganmu, bukan hanya sekedar untu dekat denganmu, Wajar bila seorang wanita ingin seperti itu, sebgian besar org jg akn berpikiran yg sama dgku. Pada siapa aku akan cerita ttg smua ini? Ketika ku biarkan jari*ku menari-nari di keyboard laptopku ini, menurutku disinilah aku bisa mencurahkan segala isi hatiku, lwat tulisan ini.
Aku ingin kamu membacanya, aku ingin kamu tau apa yg trjadi dgu stelah malam itu
di hari sebelumnya aku berencana untuk mengajakmu lebih dekat. Ku persiapkan konsep pembicaraan denganmu dg baik, sebaik dan semaksimal mgkn. Tp ktika itu kmu sedang punya mood yg baik, oke aku mencoba mnjadi seseorang yg mengertimu, aki menunggumu hingga kmu kmbali sperti biasa, bkn mjadi seseorg yg cukenya luar biasa, aku tidak terbiasa dg sikapmu yg sperti itu..
Saat kmu kmbali mmberi kabarpdaku, aku mulai brsemangat untuk memulai konsep yg sudah kurencanakan dg baik itu, step by step aku lakukan sesuai dg rencana, Awalnya baik dan lancar, tp ktika aku sudah memasuki inti dri konsepku, semua harapan akhir dri konsepku hancur berantakan, sungguh aku tidak menyangka ktika hal itu yg akan terjadi, ya mgkn aku egois hanya berfikiran yg senang* saja, sekali lagi bukan aku menyalahkanmu, tap itu murni slahku, mengapa aku tidak berpikiran ttg kmungkinan terburuk yg akan terjadi mengenai smua rencanaku.
Tapi yasudahlah semua sudah terjadi, tak ada yg bisa ku perbuat lagi..
Untuk kmu yg pernah dituliskan temanku dg “Pria Berinisial” ,satu hal yg harus kamu tau, aku mulai menyukaimu sejak awal kita bertemu, sungguh cerita yg indah ktika akhir* ini aku bisa lebih dekat denganmu, meskipun pada akhirnya saat ini aku sudah melakukan hal bodoh terhadapmu, yah... satu pesanku, semoga ikatan pertemanan kita yg sudah kita jalin selama ini tidak akan berubah kondisinya setelah kejadian itu, cukup itu saja dariku,..
Untuk sekali ini aku ingin mengatakan yg sejujurnya bahwa “Aku menyayangimu “ =))
:')
BalasHapuskerasa banget bacanya :')
dalem, nyesek
kmu cuma baca aja nyesek, apalagi ak :p
BalasHapusmangkanya, jangan ditulis, tapi ucapkan langsung :p
BalasHapusyg bner aja dong diucapin langsung -.- gk ada keberanian untuk itu :3
BalasHapus